Senin, 08 September 2014

Cerpen tentang sahabat

Berikut adalah cerpen tentang sahabat




“ Sahabat Haruskah untuk selamanya “

Kata orang syukuri apa yang ada dalam hidupmu , dan aku berpikir aku memang sudah sepatutnya bersyukur memiliki sahabat yang sudah bersamaku lebih dari empat tahun , mereka mungkin bukan sahabat terbaik sedunia , namun bagiku  merekalah yang terbaik , mereka yang dapat menerimaku apa adanya dan bisa membuatku menjadi siapa aku sebenarnya. Kami berlima sudah bersama semenjak duduk di bangku SMP , yang pada awalnya hanya berawal dari percakapan yang tak berarti namun seiring waktu membawa kami menemukan persamaan diantara perbeedaan setiap kami masing masing
          Ikatan persahabatan kami sangat erat karena memang kami adalah teman sekelas selama 3 tahun , Banyak hal yang kulakukan bersama mereka setiap harinya kami selalu berkumpul bersama , mengerjakan tugas bersama , melakukan kejahilan bersama bahkan ketika  sudah tidak satu kelas lagi aku dan sahabatku selalu meluangkan waktu untuk berkumpul dan berbagi cerita bersama . aku berpikir memang benar hadiah yang terbaik adalah memiliki seorang sahabat seperti mereka.
“Bagaimana, apa kalian lulus?” Ucapku penasaran , Mereka hanya tersenyum lebar sambil mengangkat kedua ibu jari . perjuangan dan jerih payah selama tiga tahun di SMP yang sudah kami lalui berbuah yang baik bagi kami , dan tiba saatnya untuk kami melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
“apakah dengan berakhirnya alat pemersatu persahabatanku yaitu sekolahku sendiri akan berakhir juga tali persahabatanku?” tanyaku dalam hati sembari berpikir apakah aku sudah siap menerima kenyataan untuk kehilangan mereka? . Namun disinilah kekompakan kami mulai terlihat , aku dan sahabatku sepakat untuk mendaftar di SMA yang sama , dengan doa , usaha dan setiap dukungan satu sama lain akhirnya setiap harapan untuk tetap berada di satu sekolah yang sama dapat terwujud
Aku menikmati semua apa yang ada di sekolah baruku , meskipun aku tidak sekelas dengan sahabatku layaknya masa SMP namun aku sangat senang dan bersyukur masih tetap bisa bersama dengan orang yang aku kasihi

Hari demi hari berlalu , ternyata semua harapanku sebelumnya tentang sahabatku tak sebanding dengan apa yang terjadi , Kesibukan yang kami dapatkan membuat kami jarang berkumpul seperti dahulu , ditambah lagi setiap tugas tugas yang diterima membuat mereka lebih dekat dengan teman teman baru dikelas mereka masing masing . Sedangkan aku , aku memang sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru terlepas dari kondisi fisikku , aku selalu takut ketika orang lain tidak bisa menerimaku seperti apa yang sahabatku perlakukan kepadaku , dan sampai sekarang aku masih belum memiliki teman baru seperti sahabatku yang lain , itulah yang membuatku rindu atas setiap hal yang sering kami lakukan dahulu
Lepas dari semua permasalahan sekolah yang memberi jarak persahabatan kami , aku mencoba untuk mempersatukan mereka kembali dan mungkin cara yang terbaik adalah dengan mengundang mereka untuk menginap bersama di rumahku hitung hitung sekalian merayakan ulang tahunku yang ke 16tahun. hal seperti ini sering kami lakukan dahulu, kami menginap dan terjaga semalaman hingga tidur pada pagi harinya
Satu jam berlalu dan tak seorangpun dari mereka kunjung datang , namun hal ini tidak mematahkan semangatku untuk bertemu dengan mereka hingga beberapa menit kemudian aku mendengar bunyi “PING” Di ponseku , seketika air mataku menetes dengan sendirinya setelah membaca pesan di ponselku

          “Eveline , Selamat ulang tahun ya …
          Maaf gabisa dateng kerumah aku sibuk banyak PR
          Dan besok aku harus kerja kelompok
          Maaf banget ya “
Perasaanku campur aduk saat itu mungkin sedih atau bisa juga kecewa mengingat segala persiapan yang sudah kulakukan untuk menyambut mereka , bahkan Daging sapi lada hitam yang menjadi makanan favorit mereka sudah kusiapkan
Aku tidak bisa melakukan banyak hal , semenjak peristiwa itu aku selalu terdiam sembari merenungkan apa yang sudah terjadi , “aku tidak boleh egois , hidup ini terus berjalan dan semuanya pasti mengalami perubahan , aku harus menerima kalau memang mereka sudah menemukan seseorang yang dapat menempati posisiku” ucapku sesekali mengusapkan tisu ke mataku.
Esok paginya di sekolah aku masih tetap terdiam di depan kelas dengan pandangan kosong teringat kejadian kemarin lusa tentang sahabatku dan ulang tahunku . “Va mau ikut ke kantin enggak?” Suara melengking tersebut menyadarkan lamunanku , aku hanya memandangnya sembari berpikir , Sahabat memang untuk selamanya , hanya saja orangnya yang belum tentu sama. “Ya aku ikut” Jawabku sambil berdiri dan mengikuti teman teman kelasku pergi ke katin

=TAMAT=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar